Jumat, 10 Juni 2011

MENGHADIRKAN HATI YANG KHUSUK DALAM BERDOA KEPADA ALLAH

Belajarlah kita beribadah dari berdo`a kemudian kita tingkatkan pada shalat yang khusu, dan seterusnya. Pada akhir zaman seperti sekarang ini sebanyak itu orang yang shalat , sebanyak itu pula yang tidak khusu. Bagaimana mungkin shalat kita khusu jika ikatan batin kita terhadap dunia dan harta sangat kuat. Ibnul Qoyyim al-Jauziyyah mengatakan orang yang berdo`a persis seperti orang yang belajar memanah. Pertama harus ada sasaran , kedua harus ada panah yang lurus dan busur yang benar dan ketiga harus ada tenaga yang kuat untuk menarik busur sehingga anak panah akan meluncur cepat dan tepat pada sasarannya. Tiga syarat tersebut harus ada pada diri seorang hamba agar do`anya dimustajabkan Allah Subhanahu Wata`ala. Maka sasarannya adalah Allah, hendaklah dia berdo`a kepada Allah Azza Wa Jalla. Jika dia berdo`a kepada selain Allah , maka itu adalah suatu kelemahan dan kehinaan. Kedua busurnya yang baik dan anak panah yang lurus adalah doa yang dicontohkan Rasulullah Shalallahu `alaihi wassalam yang terdapat di dalam Al-quran dan sunnah Rasulullah Shalallahu `alaihi wassalam. Dan ketiga tenaga yang kuat untuk menarik busur adalah dorongan yang kepentingan yang kuat . Do`a yang akan dikabulkan oleh Allah Subhanahu Wata`ala adalah do`a orang – orang yang khusu , do`a orang - orang yang memiliki harapan yang kuat agar do`anya dapat dikabulkan Allah Azza Wajalla , do`anya yang orang – orang yang terdesak atau orang yang teraniaya.
Dalam beribadah kepada Allah seorang hamba harus menerapkan dua hal di dalam do`anya , yaitu : pengagungan terhadap Allah dan penghinaan diri dengan merendahkan dirinya kepada Allah.
Semakin besar pengagungan seorang hamba kepada Allah dan penghinaan diri dengan merendahkan dirinya di dalam hati kepada Allah Azza Wajalla semakin sempurna ubudiyahnya kepada Allah, semakin sempurna penghambaan dirinya kepada Allah.
( Cuplikan ceramah Ust. Armen Halim Naro Rahimakumullah )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar